Matahari bersinar begitu cerah. Sinarnya memendar meretas ke jendela kelas yang terbuka lebar. Membangkitkan semangat – semangat yang pudar dan jiwa – jiwa yang sepi. Beberapa teman berjubel mengantri untuk masuk di parkiran sekolah. Sedang Pak Hendra Staf Kesiswaan sedang memeriksa seragam dan sabuk para siswa. Tempat parkiran sekolah semakin ramai satpam - satpam mengatur sepeda atau posisi sepeda yang masih amburadul. Aku mematikan mesin motorku terlihat disana anak – anak makan atau menunggu temannya di sebuah payupan dan terdapat ibu – ibu sedang memasak dan menata makanan serta minuman untuk dijual
Teeetttt........... Alarm sekolah berbunyi tanda kami siswa harus memasuki ruang kelas. Aku berjalan melewati tangga yang masih usang dan kotor terdapat siswa – siswa terburu – buru untuk menuju kelas . Entahlah setiap aku mendengar sura alarm panjang ini aku selalu teringat dengan penjara. Mungkin karena bunyi alarmnya yang monoton seperti punya penjara. Bersama teman – teman aku melangkahkan kaki memasuki ruang 2.2 sebuah ruangan dilantai 2 gedung blok A SMK PGRI 03 MALANG. Sebuah ruangan ber’ ukuran 8 X 9 meter dengan deretan bangku berjajar. Di sebuah kelas tersebut terdapat sapu yang tergeletak serta papan tulisa yang masih ada coretan – coretan pelajaran. Di depan papan tulis terdapat meja yang dicoret – coret mungkin isi coretan itu adalah ungkapan perasaan terhadap sekolah ini.
Aku duduk dibangku nomer 2 dari tempat duduk guru. Aku duduk sebangku dengn faizal sebut saja namanya ansol. Dia berwajah pasif giginya ompong di tengah, kumisnya tebal dan badannya kurang gizi sebut saja tubuhnya kurus.
Ada yang aneh pada diri ansol hari ini. Dia sangat lemas dan tidak bersemangat. Biasanya dia selalu ramai dan paling heboh sendiri di kelas. Tidak biasanya raut mukanya murung seperti terkena sariawan
Mungkin masalah asmara yang sedang di alamainya ataukah masalah sekolah yang sedang dia pikirkannya . aku tidak perlu tahu masalah pribadi seseorang.
writer : Dani Permana
writer : Dani Permana
Matahari
bersinar begitu cerah,sinarnya memendar menerobos jendela kelas yang terbuka
lebar. Wajah- wajah segar bersemangat teman-temanku terlihat begitu nyata.
Beberapateman berjubel mengantri untuk masuk ke parkiran sekolah. Sedang Pak
Hendra, staf kesiswaan sedang mengatur lalu lintas di depan sekolah agar lencar
masuk ke parkiran sekolah,selain itu,beberapa teman-teman ada yang mengantri
untuk bersilaturahmi dengan kepala sekolah dan Pak Santur. Di depan kelas,teman
– teman yang sudah datang duduk di depan kelas sambil mengobrol menunggu bel
masuk sekolah
Teetttt......
Alarm sekolah berbunyi tanda kami semua harus memasuki ruang kelas. Entahlah, setiap
aku mendengar alarm panjang ini aku selalu teringat dengan penjara, mungkin
karena nunyi alarmnya yang monoton seperti punya penjara. Bersama teman – teman
aku melangkahkan kaki memasuki ruang 2.2. Sebuah ruangan di lantai gedung blok
A SMK PGRI 3 Malang. Sebuah ryangan berukuran 8x9 meteran dengan deretan bangku
berjajar. Sambil memasuki ruang kelas,secara bergantian aku dan teman – teman
bersilaturahmi dengan Pak Eko,guru mata pelajaran bahasa Indonesia di
kelas.Sambil berlangsungnya pelajaran di dalam kelas,terdengar suara orang yang
sedang mengelas besi yang digunakan
untuk pembuatan tempat parkir sekolah di luar.
Seperti
biasa, aku mengambil tempat duduk nomer 2 dari belakang dengan temanku yang
bernama Manyu. Dia adalah sosok yang meyenangkan,ceria,baik,dan enak di ajak
mengobrol. Bentuk wajahnya yang lonjong dengan matanya yang lebar dan hidungnya
yang agak lebar juga. Sifatnya yang suka bercanda membuat aku tidak bosan untuk
berbicara dan bergurau dengannya.
Terlihat
dari tingkah lakunya hari ini,Manyu terlihat begitu senang. Dia bercerita
kepadaku bahwa tadi sebelum masuk kelas dia melihat sosok pujaan hatnya yang
dia sukai sedang berlari menuju alfamart
sekolah.
writer : Ari Kurniawan
Deskripsi
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Setelah aku selesai mandi dan sarapan, aku berjalan menuju sekolah yang letaknya tidak jauh dari kost-kostsan ku. Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran, satpam SMK PGRI 03 yang terlihat sedang menyeberangkan siswa-siswi yang akan meneuju ke sekolah. Di depan terlihat Pak Hendra, staf kesiswaan sedang mengatur lalu lintas di depan sekolah agar siswa-siswi yang berkendara motor bisa lencar memasuki area parkiran sekolah, di sisi lain terlihat siswa-siswi yang ceria dan bersemangat sekali menyambut hari ini, mereka mengantri untuk bersilaturahmi dengan kepala sekolah dan Pak Santur. Di depan kelas, teman – teman yang sudah datang duduk di depan kelas sambil mengobrol menunggu bel masuk sekolah.
Toet Toeet… Alaram sekolah berbunyi, kami sudah bersiaga di depan ruang A.2.2. Beberapa menit kemudian Pak Eko dating dan membukakan pintu ruangan, hari ini adalah jam pelajaran bahasa Indonesia, salah satu mata pelajaran yang aku sukai, karena di mata pelajaran ini kita bisa banyak sekali berkarya, belajar serta menumpahkan ide-ide baru seputar apa saja.
Di
bangku nomor 3 Ari Kusuma sudah menungguku, dia adalah salah satu teman yang
baik, kata-kata serta tingkahnya yang
lucu membuatku tidak bosan-bosannya duduk di sebelahnya. Seperti yang kuduga
hari ini dia terlihat senang sekali. Sambil mendengarkan Pak Eko menyampaikan materi
aku mendengar bisikkannya kepadaku bahwa nanti malam ia akan pergi berkencan
dengan pacarnya, itu sebabnya ia terlihat senang sekali pagi ini, lalu ia bertanya apa aku punya acara untuk malam
minggu nanti? Akupun hanya membalasnya dengan senyuman kecil agar suasana tidak
terlalu gaduh, mungkin malam minggu nanti aku putuskan untuk melanjutkan tugas
akhirku yang sempat tertunda kemarin. Sambil merencanakan apasaja yang harus
aku lakukan malam nanti aku menulis materi-materi yang baru saja pak Eko
terangkan.
writer : Ari Kurniawan
Tepat pukul 06.00 aku terbangun, diiringi dengan suara-suara ayam yang berkokok seolah menyanyi sambil membangunkan orang-orang yang masih tertidur. Serta dapat ku lihat burung-burung yang berterbangan meninggalkan sarangnya untuk mencari makan. Dari timur sang surya menyapaku dengan malu-malu untuk menampakkan cahayanya. Setelah aku selesai mandi dan sarapan, aku berjalan menuju sekolah yang letaknya tidak jauh dari kost-kostsan ku. Pagi ini terlihat sangat sibuk, dijalan-jalan terlihat ibu-ibu yang tengah berjalan menuju pasar untuk berjualan sayuran, satpam SMK PGRI 03 yang terlihat sedang menyeberangkan siswa-siswi yang akan meneuju ke sekolah. Di depan terlihat Pak Hendra, staf kesiswaan sedang mengatur lalu lintas di depan sekolah agar siswa-siswi yang berkendara motor bisa lencar memasuki area parkiran sekolah, di sisi lain terlihat siswa-siswi yang ceria dan bersemangat sekali menyambut hari ini, mereka mengantri untuk bersilaturahmi dengan kepala sekolah dan Pak Santur. Di depan kelas, teman – teman yang sudah datang duduk di depan kelas sambil mengobrol menunggu bel masuk sekolah.
Toet Toeet… Alaram sekolah berbunyi, kami sudah bersiaga di depan ruang A.2.2. Beberapa menit kemudian Pak Eko dating dan membukakan pintu ruangan, hari ini adalah jam pelajaran bahasa Indonesia, salah satu mata pelajaran yang aku sukai, karena di mata pelajaran ini kita bisa banyak sekali berkarya, belajar serta menumpahkan ide-ide baru seputar apa saja.
writer : Iko Wahyu San Pradipta
0 comments:
Post a Comment